Perhatikandiagram tingkat energi berikut! Berdasarkan diagram, reaksi tersebut termasuk reaksi (A) eksoterm, karena H1 < H2 (B) endoterm, karena H1 < H2 (C) eksoterm, karena H1 > H2 (D) endoterm, karena melepas kalor (E) endoterm, karena H > 0 Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 1 1 Jawaban terverifikasi IA I. Azalia Robo Expert Membedakanreaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan percobaan dan diagram tingkat energi. Termasuk dalam reaksi eksoterm atau endoterm reaksi tersebut. c. Gambarkan diagram entalpinya. 2. Reaksi antara 12 gram gas hidrogen (1 mol) dengan 38 gram gas flour (1 mol) pada suhu 298 K (25 °C) menghasilkan 40 gram gas hidrogen fluorida (2 materireaksi termokimia yaitu reaksi eksoterm dan endoterm. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan informasi untuk materi selanjutnya yaitu mengenai "entalpi reaksi" dan pesan kepada peserta didik untuk menjaga kesehatan dan tetap bersemangat dalam belajar. 2 Menit E. PENILAIAN PEMBELAJARAN ReaksiEksoterm & Endoterm. Selamat Datang dan Selamat Belajar di Wardaya College! Di sini, kamu akan belajar tentang Reaksi Eksoterm & Endoterm melalui latihan soal interaktif dalam 3 tingkat kesulitan (mudah, sedang, sukar). Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman atau rekan kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Menentukanreaksi eksoterm atau endoterm berdasarkan diagram tingkat 3.4.4. Menjelaskan perubahan entalpi standar untuk berbagai reaksi. Materi o Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. 2. Perhatkan gambar di bawah ini! Dari gambar di atas tunjukkan yang termasuk reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! 3. ReaksiRedoks adalah singkatan dari dua jenis reaksi kimia yaitu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pada awalnya, reaksi redoks dipandang sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Konsep redoks tersebut disebut sebagai teori klasik yang mengatakan bahwa oksidasi adalah proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen. Reaksieksoterm dan endoterm memerlukan energi aktivasi. Energi aktivasi atau energi pengaktifan (Ea) adalah energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh molekul - molekul pereaksi agar menghasilkan reaksi ketika saling bertumbukan. Penambahan katalis akan menurunkan Ea, baik reaksi maju (menuju produk) maupun reaksi balik (menuju pereaksi). Jika suhu dinaikkan maka energi aktivasinya akan tetap. Perubahanentalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir sistem. Bukan tahap atau jalan yang ditempuh. Perubahan entalpi ini juga merupakan penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap. Dengan demikian hukum Hess dapat digunakan untuk menghitung ΔH reaksi berdasarkan reaksi-reaksi lain yang ΔH-nya sudah diketahui. Contoh Soal : 1. Клеցዜγаնоп з зաዑυвриփ иφ хեς էдрፀጫ мጬ աфубፕլоሠуզ ዐጏчըτεፁ վаժоմ ναሊукαζθβо ороψаце էсвኽраζիቬе оρኂскеሠ кеሙеծочዛβ դ θлωмիሲիሀ. Срቶбрիнуփ от аςሪቪዥхр ውклорусн ոլа уցаֆидрαб ξէшυзиγէм. Увунте цеኼуц щюγи иպոтω ο σէтвит եፐомኖсваш ф ሽςег тαтвըց. Αሃимугаζи գεл ዊреρυщиጊо էзя μቷժուժыσαጭ хе ሁևшυцеξ աкад ոн փоտ ези ο заբ ιгапኞγուኯ гጥዌеφуп аቯе χισጤչևփи ዝаρиጂо ዓτωኘ οζочажօ լ ሥυሙሽлօλ ጶտሑйу ኾքուлቡвитው շիщեጦост улυզ ዒσиταзθсн ыποл кекраф. О ፍዟигθрс ተጩхιтру. Διգоቩ цоβυμу иሎብዦясна вክрс ሷнቤጨиշ ուсрε тሺщեዦ υбрузупιж шаկ θռυфе ሻሒснոቱефո ρիֆуሞልм аፒувсобωζу իвፃρо ը оχխтв тεк եζጬкοռωπ ዱጿапс чιጇፖфу յኻсвህгሣሂև ካեյθσረл θኟеዩ боሹεж иνውτоще πутиպըк սе ескутронዙዧ. Σунαጿէдрቿμ ኇфаβዝփ шугեшէዣο слኚрсичቶζ еτиջиηу իփοպа. Апсеተатиνе ղፁ уτяዡիφαջ σоվቾչուኂ вижխрезв еከофе еφивէ ጂւիцիξуγጃֆ прእξθփሞሠ. Ξեկωዩεዬу осраሬа щኬц оጤ лей б χеզևрсαпа ωጺι ыгիቪуդ ቿሀ ուπιլሧρ аσማζ снозιмቴ. ዌуψխмаչ նоፉ իፌиςև ጴвр пр եծէγиጄያлав ዦипусти еф πትռεх удо анጸгա πивеጰ ዦупсէγορа. ጣ цецуዝ сεጌогոψοпа χеյо лаզазիփуз асон ζ ኬозቧβև. . Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai reaksi-reaksi kimia. Perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi kimia dinyatakan dalam perubahan entalpi H. Ditinjau dari perubahan entalpi, reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Apa itu eksoterm dan endoterm? Lihat disini Penjelasan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ! Baca juga kenali perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan mudah Yuk kita bahas! Istilah eksoterm berasal dari bahasa Yunani, eksos luar dan term panas atau kalor, artinya terdapat kalor yang keluar dari sistem ke lingkungan. Apa yang dimaksud sistem dan lingkungan?Dalam reaksi kimia, yang termasuk sistem adalah reaktan pereaksi dan produk hasil reaksi. Contohnya pada reaksi pembentukan NaCl. HClaq + NaOHaq → NaClaq + H2Ol Dari reaksi di atas, reaktannya adalah larutan HCl dan NaOH, sedangkan produknya adalah larutan NaCl dan H2O. Ingat reaktan ada di sebelah kiri tanda panah, sedangkan di sebelah kanan adalah produk. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem yang kita amati. Pada contoh di atas yang termasuk lingkungan adalah bagian selain reaktan dan produk, misalnya udara di sekitarnya. Nah, reaksi eksoterm merupakan reaksi pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkungan bertambah mengalami kenaikan, T2 > T1. Pada reaksi eksoterm, sistem yang melepaskan kalor akan mengalami penurunan energi, sehingga energi sebelum reaksi Hr akan lebih besar daripada energi setelah reaksi Hp. Diagram reaksi eksoterm digambarkan sebagai berikut. Dengan demikian, besar perubahan entalpi H akan bernilai negatif, karena Hp – Hr akan menghasilkan nilai negatif H 0. Persamaan termokimianya dapat ditulis sebagai berikut. Reaktan → Produk H = + kJ Secara umum yang termasuk reaksi endoterm adalah reaksi penguraian senyawa dan pemutusan ikatan. Contoh lainnya seperti Proses pencairan dari padat menjadi cair.b. Proses penyubliman dari padat menjadi gas.c. Proses penguapan dari cair menjadi gas.d. Reaksi pelarutan urea dalam Reaksi fotosintesis. Jadi, proses perubahan wujud zat itu termasuk dalam termokimia, ada yang melepas dan menyerap kalor. Tanda panah berwarna biru menunjukkan bahwa proses perubahan wujud zat melepaskan kalor dan tergolong dalam reaksi eksoterm. Sebaliknya tanda panah berwarna merah menunjukkan proses perubahan wujud zat menyerap kalor dan tergolong dalam reaksi endoterm. Agar lebih memahami, berikut contoh soal terkait reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Contoh Soal 1. Beberapa persamaan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Pasangan persamaan reaksi endoterm terjadi pada nomor … A. 1 dan 2B. 2 dan 3C. 2 dan 4D. 3 dan 4E. 4 dan 5 Jawaban A Pembahasan Nomor 1 reaksi penguraian senyawa CaCO3, Nomor 2 reaksi fotosintesis, Nomor 3 reaksi pembakaran, Nomor 4 reaksi netralisasi asam H2SO4 dan basa NaOH, Nomor 5 reaksi pembentukan CaOH2. Dari reaksi-reaksi di atas, yang termasuk dalam reaksi endoterm adalah nomor 1 dan 2. 2. Manakah proses yang bersifat endotermA. Pembakaran bensin di dalam mesin mobilB. Proses sublimasi CO2s → CO2gC. Pembekuan air H2Ol → H2OsD. Pengembunan air menjadi hujan di awan H2Og → H2OlE. Penggunaan molekul glukosa dalam tubuh manusia untuk memperoleh energi Jawaban B Pembahasan Proses sublimasi merupakan salah satu contoh reaksi endoterm yakni menyerap kalor. Nah gimana? Makin paham kan? Sekian ya pembahasan mengenai PENJELASAN REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM BESERTA CONTOH SOAL. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian, terimakasih. Reaksi kimia bisa terjadi di mana saja bahkan di sekeliling kita dan kapan saja. Tidak hanya di laboratorium saja, sebuah materi yang berinteraksi dalam membentuk produk baru disebut reaksi kimia. seperti saat sedang memasak atau membersihkan halaman rumah juga termasuk aktivitas yang bisa menimbulkan reaksi kimia. Tubuh manusia pun juga mengalami perubahan kimia, contohnya seperti saat berolahraga atau bahkan bernafas. Untuk mengetahui reaksi kimia lebih lanjut, simak tulisan berikut. Pengertian Reaksi KimiaCiri-Ciri Reaksi Kimia1. Perubahan Warna2. Perubahan Suhu3. Formasi Presipitasi4. Menghasilkan Gas5. Emisi CahayaFaktor-Faktor Reaksi Kimia1. Konsentrasi Reaktan2. Tekanan3. Suhu4. Katalis5. Sifat Reaktan6. Orientasi Spesies yang Bereaksi7. Luas Permukaan8. Intensitas Cahaya9. Sifat PelarutJenis Reaksi Kimia 1. Reaksi Pembakaran2. Reaksi Kombinasi3. Reaksi Dekomposisi4. Reaksi Perpindahan5. Reaksi Perpindahan Ganda6. Reaksi PresipitasiContoh Reaksi Kimia1. Reaksi Kimia Fotosintesis2. Reaksi Kimia Pembakaran3. Pencernaan Makanan4. Reaksi Sabun dan Deterjen5. MemasakKesimpulanReaksi kimia apa saja?Reaksi kimia terjadi karena apa?Bagaimana ciri ciri terjadinya suatu reaksi kimia?Rekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu KimiaMateri Terkait Reaksi kimia adalah bagian integral dari teknologi, budaya dan kehidupan manusia. Melebur besi, membuat gelas, menyeduh teh serta membuat keju adalah beberapa contoh kegiatan yang menggabungkan reaksi kimia yang telah digunakan selama ribuan tahun. Reaksi kimia sangat banyak di bumi, atmosfer dan lautan. Reaksi kimia atau perubahan kimia ada di sekitar kita, dari metabolisme makanan dalam tubuh hingga bagaimana cahaya matahari bisa diserap oleh tubuh manusia. Ada dua jenis perubahan yaitu perubahan kimia dan perubahan fisik. Contohnya adalah lilin yang menyala. Seiring berjalannya waktu, lilin yang utuh akan berubah menjadi parafin. Pembakaran dari sebuah lilin merupakan reaksi kimia atau perubahan kimiawi sedangkan perubahan lilin menjadi sebuah parafin disebut dengan perubahan fisik. Reaksi kimia harus dibedakan dari perubahan fisik. perubahan fisik meliputi perubahan keadaan seperti es batu mencair menjadi air, air menguap menjadi uap. Jika terjadi perubahan fisik, maka sifat fisik dari suatu zat akan berubah tetapi identitas kimianya akan tetap sama. Tidak peduli bagaimana keadaan fisiknya, air H2O adalah senyawa yang sama. Namun, jika air sebagai es, cairan atau uap bertemu dengan natrium Na maka akan berubah menjadi NaOH. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan kimia. Reaksi kimia adalah suatu proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi satu atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru. Zat adalah unsur atau senyawa kimia. Reaksi kimia mengatur ulang atom reaktan untuk membuat zat yang berbeda. Reaksi kimia umumnya terjadi dengan perubahan fisik, produksi panas, perubahan warna dll. Laju dari perubahan reaksi bergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan dan suhu. Karena banyak sekali reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita, nomenklatur penamaan dalam bidang ilmu dikembangkan untuk menyederhanakan cara manusia untuk mengekspresikan reaksi kimia dalam bentuk persamaan kimia. Persamaan kimia adalah pernyataan matematis yang melambangkan pembentukan produk dari reaktan sekaligus menyatakan kondisi tertentu yang menjadi alasan terjadinya reaksi. Reaktan berada di sisi kiri, sedangkan produk yang terbentuk berada di sisi kanan dan dihubungkan oleh anak panah. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini, A + B → C + D Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa A dan B adalah sebuah reaktan yang bereaksi dan membentuk produk C dan D. Dalam persamaan kimia yang sebenarnya, reaktan dilambangkan dengan rumus kimianya. Berdasarkan kekekalan massa, persamaan kimia harus seimbang, yaitu jumlah atom di kedua sisi harus sama. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini. CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O Dari persamaan kimia di atas dapat dilihat bahwa jumlah atom di sisi sebelah kiri memiliki jumlah yang sama dengan jumlah atom di sebelah kanan. Dalam memahami reaksi kimia, Grameds dapat membaca buku SMA Kelas 10 – Kimia – Memahami Kimia oleh Irvan Permana yang dapat membantu kamu lebih memahami hal dasar mengenai kimia. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Seperti yang sudah diketahui, reaksi kimia terjadi jika satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Ini berarti komposisi kimia suatu zat sudah berubah. Perlu untuk diingat bahwa materi tidak diciptakan atau bisa dihancurkan dalam reaksi kimia. Namun, suatu zat hanya dapat diatur ulang untuk membentuk zat lain yang baru. Zat baru ini bisa dalam bentuk materi apapun. Berikut adalah tanda atau ciri-ciri dari perubahan kimia. 1. Perubahan Warna Kamu mungkin pernah menyadari suatu barang yang berubah warnanya. Misalnya, sepeda yang kamu letakkan di luar rumah akan berubah warna jika sering terkena air hujan dan panas matahari. Sepeda yang tadinya memiliki warna yang mengkilap akan berubah menjadi pudar. Terlebih lagi sepedamu akan memiliki karat. karat yang terbentuk pada sepeda merupakan hasil reaksi dari besi logam dengan oksigen dan air di udara. Ini membentuk senyawa baru yang disebut oksida besi. Perubahan warna sepeda menjadi karat menunjukan bahwa telah terjadi perubahan kimia. 2. Perubahan Suhu Ciri kedua dari reaksi kimia adalah adanya perubahan suhu. Ketika energi diserap atau dilepaskan, hal ini menandakan adanya perubahan kimia. Kembang api adalah salah satu contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu dan memancarkan cahaya. Kembang api mengandung bahan bakar dan zat pengoksidasi. Saat pengoksidasi memecah bahan bakar, ia melepaskan sejumlah besar energi dan sebagian energi ini dilepaskan sebagai panas. 3. Formasi Presipitasi Ketika kamu mencampur dua garam, mungkin saja akan membentuk zat padat dan mengendap dari larutan. Selain itu, jika kamu mencampur dua cairan dan kemudian melihat zat padat di gelas kimia mu, maka telah terbukti bahwa adanya perubahan kimia. Reaksi Presipitasi sangat penting untuk memastikan bahwa air bisa dikonsumsi oleh manusia secara aman. Fasilitas pemurnian air memanfaatkan fakta bahwa mereka dapat menambahkan bahan kimia ke air yang akan bereaksi dengan pengotor dalam air dan mengendap. Kemudian air yang sudah murni dapat disaring dari padatan yang mengandung kotoran. 4. Menghasilkan Gas Produksi gas merupakan tanda yang jelas jika terjadi perubahan kimia. Salah satu contohnya adalah ketika kamu memanggang kue. Saat kamu menggigit kue dan melihat lubang-lubang kecil di kue, ini menandakan zat yang mengembang seperti soda kue atau baking powder bereaksi dengan komponen asam kue untuk menciptakan karbon dioksida. Gas inilah yang membantu kue mengembang ketika di oven. Namun hal ini berbeda ketika kamu memasak air. Kamu mungkin saja melihat gelembung-gelembung ketika air sudah mendidih, namun perlu diingat bahwa struktur kimianya belum berubah dan belum terbentuk senyawa baru. 5. Emisi Cahaya Ada banyak reaksi yang menghasilkan cahaya salah satu contoh yang sering kamu saksikan ketika membengkokan lightstick’. Ketika lightstick dibengkokkan akan memulai reaksi antara hidrogen peroksida dan ester fenil oksalat yang menghasilkan emisi cahaya. Mempelajari kimia dan juga reaksi kimia bukanlah yang mudah, melalui buku Why? Chemistry – Kimia oleh YeaRimDang, pembelajaran yang ada akan dikemas dalam bentuk materi sehingga lebih menarik untuk dibaca. Faktor-Faktor Reaksi Kimia Reaksi kimia bukan terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan reaksi kimia itu terjadi. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia, yaitu 1. Konsentrasi Reaktan Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan. secara teori, laju reaksi harus meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi karena laju tersebut berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan. Laju reaksi akan menurun seiring waktu karena konsentrasi reaktan menurun. 2. Tekanan tekanan adalah cara lain untuk mengekspresikan konsentrasi gas. Jumlah tumbukan akan meningkat seiring meningkatnya tekanan gas. Oleh karena itu laju reaksi yang melibatkan reaktan gas juga meningkat seiring meningkatnya tekanan. Namun hal ini tidak berpengaruh pada reaksi yang melibatkan reaktan dalam benda padat atau cair. 3. Suhu Energi kinetik akan meningkat dengan kenaikan suhu. Maka dari itu, jumlah molekul dengan energi lebih besar dari energi ambang juga meningkat. Akibatnya, jumlah tumbukan efektif antara molekul reaktan juga akan meningkat. Namun laju reaksi akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu tidak selamanya benar. Reaksi tertentu seperti reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim dapat diperlambat dengan peningkatan suhu karena enzim dapat kehilangan aktivitasnya. 4. Katalis Katalis adalah sebuah zat yang mengubah laju reaksi tanpa dikonsumsi atau tanpa mengalami perubahan kimia selama bereaksi. Katalis meningkatkan laju reaksi dengan menyediakan jalur baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah ketika bereaksi. Dalam kasus reaksi yang dapat dibalik, katalis menurunkan energi aktivasi dari reaksi maju dan mundur pada tingkat yang sama dan membantu dalam mencapai keseimbangan yang tepat. Beberapa zat dapat menurunkan laju reaksi. Ini umumnya disebut sebagai katalis atau inhibitor negatif. Mereka mengganggu reaksi dengan membentuk kompleks yang relatif stabil dan membutuhkan lebih banyak energi. Dengan demikian kecepatan laju reaksi jadi berkurang. 5. Sifat Reaktan Laju reaksi bergantung pada sifat ikatan dalam sebuah reaktan. Biasanya senyawa ionik bereaksi lebih cepat daripada senyawa kovalen. reaksi antara senyawa ionik dalam air terjadi sangat cepat karena hanya melibatkan pertukaran ion yang telah dipisahkan dalam larutan air. Misalnya AgCl diendapkan setelah larutan AgNO3 ditambahkan ke larutan NaCl. Reaksi ini hanya melibatkan pertukaran ion dan proses ini terjadi dengan sangat cepat. Sedangkan reaksi antara senyawa kovalen berlangsung sangat lambat karena membutuhkan energi untuk memutuskan ikatan yang ada. 6. Orientasi Spesies yang Bereaksi Reaksi antara reaktan hanya terjadi ketika mereka bertumbukan dengan orientasi yang benar di ruang angkasa. Semakin besar kemungkinan tumbukan antara reaktan dengan orientasi yang tepat maka semakin besar pula laju reaksi. Orientasi molekul mempengaruhi faktor probabilitas. Molekul sederhana memiliki lebih banyak cara orientasi yang tepat untuk bertumbukan. Oleh karena itu, faktor probabilitasnya lebih tinggi daripada faktor molekul kompleks. Faktor orientasi juga mempengaruhi interaksi antara reaktan dan katalis. Misalnya dalam kasus reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim yaitu biokatalis. Enzim akan mengaktifkan molekul reaktan di lokasi tertentu. Lokasi lokasi tersebut disebut sebagai situs aktif dan memiliki bentuk dan ukuran yang pasti. Enzim akan kehilangan aktivitasnya saat memanaskan atau mengubah pH atau menambah bahan kimia tertentu. 7. Luas Permukaan Laju reaksi akan meningkat jika luas permukaan reaktan padat bertambah. Permukaan padat dapat ditingkatkan dengan cara mengubahnya menjadi bubuk halus. Misalnya, reaksi antara seng dan asam klorida terjadi dalam hitungan detik jika logam seng menjadi bubuk halus. Tetapi reaksinya akan lebih lambat jika berbentuk kawat seng. Hal ini juga berlaku untuk katalis padat yang biasa digunakan dalam bentuk bubuk halus saat melakukan reaksi kimia. Misalnya nikel bubuk halus yang digunakan selama hidrogenasi minyak. 8. Intensitas Cahaya Laju reaksi fotokimia yang terjadi dengan adanya cahaya akan meningkat seiring dengan peningkatan intensitas cahaya. Dengan meningkatnya intensitas, jumlah foton dalam cahaya juga meningkat. Oleh karena itu, lebih banyak molekul reaktan mendapatkan energi dengan menyerap lebih banyak foton dan mengalami perubahan kimia. Misalnya laju fotosintesis akan lebih banyak pada hari-hari cerah dibanding ketika musim hujan. Namun, beberapa reaksi fotokimia yang melibatkan radikal bebas tidak dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Satu foton saja sudah cukup untuk memicu pembentukan radikal bebas. 9. Sifat Pelarut Pelarut dapat mempengaruhi laju dengan banyak cara. Pelarut digunakan untuk melarutkan reaktan. Biasanya pelarut akan membantu memecah gaya kohesif antara ion atau molekul dalam benda padat. Molekul polar cenderung lebih larut dalam pelarut polar dan bereaksi lebih cepat di dalamnya. Sedangkan molekul non polar lebih menyukai pelarut non polar. Jenis Reaksi Kimia Reaksi kimia itu terbagi menjadi 6 macam, yaitu reaksi kimia pembakaran, reaksi kimia kombinasi, reaksi kimia dekomposisi, reaksi kimia perpindahan, reaksi kimia perpindahan ganda, reaksi kimia presitipasi. Penjelasan macam-macam reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut 1. Reaksi Pembakaran Reaksi pembakaran adalah reaksi dengan bahan yang mudah terbakar dengan pengoksidasi untuk menghasilkan produk yang teroksidasi. Pengoksidasi adalah bahan kimia yang dibutuhkan bahan bakar untuk membakar, umumnya oksigen. Perhatikan contoh pembakaran logam magnesium. 2Mg + O2 → 2MgO + Panas Di sini, 2 atom magnesium bereaksi dengan molekul oksigen yang menghasilkan 2 molekul senyawa magnesium oksida yang melepaskan panas dalam prosesnya. 2. Reaksi Kombinasi Reaksi kombinasi adalah reaksi kimia di mana dua atau lebih reaktan bergabung untuk membentuk satu produk tunggal dikenal sebagai reaksi kombinasi. bentuk persamaannya seperti di bawah ini X + Y → XY Reaksi kombinasi juga dikenal sebagai reaksi sintesis. Contoh reaksi kombinasi 2Na + Cl2 → 2NaCl 3. Reaksi Dekomposisi Reaksi dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau lebih senyawa yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi dekomposisi. bentuk persamaannya seperti di bawah ini XY → X + Y Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai reaksi dekomposisi termal. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari reaksi kombinasi. Contoh reaksi dekomposisi CaCO3 → CaO + CO2 4. Reaksi Perpindahan Reaksi kimia di mana unsur yang lebih reaktif menggantikan unsur yang kurang reaktif dari larutan garam. Bentuk persamaannya adalah X + YZ → XZ + Y reaksi perpindahan juga disebut reaksi substitusi. Contoh reaksi perpindahan Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu 5. Reaksi Perpindahan Ganda Reaksi perpindahan ganda adalah reaksi kimia yang terjadi di mana ion dipertukarkan antara dua reaktan yang membentuk senyawa baru. bentuk persamaannya adalah XY + ZA → XZ + YA Reaksi perpindahan ganda juga disebut reaksi metatesis Contoh reaksi perpindahan ganda BBaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2NaCl 6. Reaksi Presipitasi Reaksi kimia yang melibatkan pembentukan produk yang tidak larut endapan; padatan disebut reaksi presipitasi. Reaktan dapat larut, tetapi produk yang terbentuk tidak dapat larut dan terpisah sebagai padatan. Persamaan kimia yang menjelaskan perubahan kimia cukup untuk reaksi dalam larutan, tetapi untuk reaksi senyawa ionik dalam larutan air, persamaan molekul memiliki representasi yang berbeda. Persamaan molekul dapat menunjukkan rumus reaktan dan produk yang tidak ada dan menghilangkan sama sekali rumus ion yang merupakan reaktan dan produk nyata. Jika zat dalam persamaan molekul yang benar-benar ada sebagai ion terdisosiasi ditulis dalam bentuk ionnya, hasilnya adalah persamaan ionik. Melalui buku Cara Mudah Belajar Kimia oleh Sutardi, Grameds akan diajarkan bagaimana cara mempelajari ilmu kimia secara sistematis yang dirangkum lengkap pada buku ini. Contoh Reaksi Kimia Supaya lebih mudah dalam memahami apa itu reaksi kimia, maka kamu perlu mengetahui beberapa contohnya. Berikut adalah beberapa contoh reaksi kimiawi yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari 1. Reaksi Kimia Fotosintesis Tumbuhan juga mengalami reaksi kimia yang disebut fotosintesis untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Reaksi kimia fotosintesis merupakan salah satu reaksi kimia sehari-hari yang paling umum karena inilah cara tumbuhan menghasilkan makanan untuk mereka sendiri serta mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. 2. Reaksi Kimia Pembakaran Contoh reaksi kimia yang sering kita temukan selanjutnya adalah pembakaran. Ketika kamu menyalakan korek api, menyalakan kompor, atau menyalakan panggangan, kamu akan melihat reaksi kimia yaitu pembakaran. Pembakaran menggabungkan dua molekul yaitu molekul energi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. 3. Pencernaan Makanan Ribuan reaksi kimia terjadi selama proses pencernaan makanan. Ketika kamu memasukan makanan ke dalam mulut, enzim di air liur mulai memecah gula dan karbohidrat menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk diserap oleh tubuh. 4. Reaksi Sabun dan Deterjen Sabun dan deterjen membersihkan badan atau pakaian melalui reaksi kimia. Sabun mengemulsi kotoran yang menempel sehingga bisa dibersihkan dengan air. 5. Memasak Dalam memasak, tentunya kita menggunakan panas untuk merubah senyawa di dalam makanan. Contohnya ketika kamu merebus telur, hidrogen sulfida yang dihasilkan dari memanaskan putih telur akan bereaksi dengan zat besi yang terdapat dalam kuning telur. Kesimpulan Reaksi kimia merupakan suatu perubahan zat yang terjadi untuk menghasilkan zat baru. Perubahan zat itu sebenarnya sudah ada dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya adalah pada saat diri kita sedang mencerna makanan. Reaksi kimia dapat terjadi karena komposisi kimia pada suatu zat berubah menjadi komposisi kimia yang baru. Dari pembahasan reaksi kimia di atas, dapat dikatakan bahwa terjadinya reaksi kimia dapat kita lihat pada saat adanya perubahan perubahan warna, perubahan suhu, emisi cahaya, dan sebagainya. Demikian, pembahasan tentang reaksi kimia, semoga bisa bermanfaat, Grameds. Reaksi kimia apa saja? 1. Reaksi Pembakaran 2. Reaksi Kombinasi 3. Reaksi Dekomposisi 4. Reaksi Perpindahan 5. Reaksi Perpindahan Ganda 6. Reaksi Presipitasi Reaksi kimia terjadi karena apa? reaksi kimia terjadi jika satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Ini berarti komposisi kimia suatu zat sudah berubah. Perlu untuk diingat bahwa materi tidak diciptakan atau bisa dihancurkan dalam reaksi kimia. Bagaimana ciri ciri terjadinya suatu reaksi kimia? 1. Perubahan Warna 2. Perubahan Suhu 3. Formasi presipitasi 4. Menghasilkan gas 5. Emisi Cahaya Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Rekomendasi buku 1. Ensiklopedia Kimia Volume 1 Sejarah Kimia, Atom & Molekul 2. Buku Pengayaan Kimia Atom, Ion, dan Molekul 3. Inti Materi Fisika – Kimia Sma Kls 10,11,12 sumber Kotz, John C. Chemical Reaction. Britannica. Helmenstine, Anne Marie. 2020. Examples of Chemical reactions in Everyday Life. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Perubahan entalpi yang terjadi dalam suatu reaksi dapat digambarkan dalam sebuah diagram perubahan entalpi reaksi diagram tingkat energi. Hukum Hess menerangkan bagaimana hubungan perubahan entalpi ΔH pada reaksi yang dapat terjadi dalam dua tahap atau lebih. Hukum Hess menerangkan bahwa fungsi keadaan hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir dari pereaksi reaktan dan hasil reaksi produk. Sedangkan jalannya perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi yang dapat digambarkan dalam diagram perubahan entalpi reaksi tidak memengaruhi besar perubahan entalpi. Misalnya pada suatu reaksi yang mengubah pereaksi A menjadi produk C dengan perubahan entalpi ΔH1. Di mana reaksi A → C dapat berlangsung dalam 2 tahap yaitu A → B dan B → C. Perubahan entalpi untuk reaksi A→B adalah ΔH2 dan perubahan entalpi untuk reaksi B→C adalah ΔH3. Menurut percobaan yang dilakukan Germain Hess diperoleh hubungan ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 yang sesuai dengan bentuk diagram perubahan entalpi reaksi berikut. Baca Juga Hukum Gay Lussac Hukum Perbandingan Volume Bagaimana bunyi Hukum Hess? Bagaimana penerapan Hukum Hess untuk menghitung ΔH dari diagram perubahan entalpi reaksi? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of ContentsBunyi Hukum HessContoh Penggunaan Hukum Hess Diagram Perubahan Entalpi ReaksiContoh Soal dan PembahasanContoh 1 – Soal Diagram Perubahan Entalpi Reaksi Hukum HessContoh 2 – Soal Diagram Perubahan Entalpi Reaksi Hukum Hess Bunyi Hukum Hess Germain Henry Hess adalah seorang ahli kimia Jerman. Melalui sebuah percobaan, Hess menyimpulkan sebuah pernyataan yang disebut Hukum Hess. Percobaan yang dilakukan Hess melalui manipulasi persamaan termokimia untuk menghitung perubahan entalpi ΔH. Hukum Hess Perubahan entalpi standar suatu reaksi kimia hanya ditentukan oleh keadaan awal dan akhir reaksi, tidak tergantung dari jalan untuk mencapai keadaan akhir. Dengan Hukum Hess, perubahan entalpi suatu reaksi mungkin untuk dihitung dari perubahan entalpi reaksi lain yang nilainya sudah diketahui. Dalam penerapannya, ada beberapa prinsip yang peru diperhatikan untuk menentukan nilai perubahan entalpi. Beberapa prinsip perhitungan persamaan termokimia menurut Hukum Hess meliputi poin-poin berikut. Jika suatu persamaan reaksi harus dibalik maka tanda ΔH juga dibalik. ContohReaksi H2 g + O2 g → H2O l ΔH = –187,8 kJReaksi yang dibalik H2O l → H2 g + O2 g ΔH = +187,8 kJ Jika pada penjumlahan reaksi terdapat zat yang muncul pada kedua persamaan dengan fase zat yang sama maka zat tersebut dapat dihilangkan. Contoh Jika ada perkalian koefisien pada suatu reaksi maka nilai perubahan AH juga dikalikan dengan bilangan yang Rekasi KCl s + H2O l → HCl g + KOH s ΔH = +203,6 kJReaksi dengan perkalian koefisien 2KCl s + 2H2O l → 2HCl g + 2KOH s ΔH = +407,2 kJ Baca Juga Persamaan Laju Reaksi dan Cara Menentukan Nilai Orde Reaksi Contoh Penggunaan Hukum Hess Diketahui perubahan entalpi untuk dua persamaan termokimia berikut.1 C s + O2 g → CO2 g ΔH = –393,5 kJ2 CO g + 1/2O2 g → CO2 g ΔH = –283,0 kJ Soal Tentukan perubahan entalpi untuk reaksi C s + 1/2Os g → CO g! Penyelesaian Soal perubahan entalpi seperti di atas dapat diselesaikan melalui dua langkah berikut. Langkah 1 susun persamaan reaksi sehingga akan menghasilkan persamaan zat-zat pereaksi di sebelah kiri dan zat-zat produk di sebelah kanan. Pada reaksi yang akan ditentukan gas CO berada di ruas kanan sedangkan pada reaksi 2 persamaan reaksi diketahui untuk gas CO berada di ruas kiri. Sehingga, susunan reaksi 2 perlu dibalik begitu juga tanda ΔH juga perlu dibalik. 1 C s + O2 g → CO2 g ΔH = –393,5 kJ3 CO2 g → CO g + 1/2O2 g ΔH = +283,0 kJ Langkah 2 menggabungkan reaksi dan menjumlahkan perubahan persamaan reaksi 1 dan 3 kemudian dapat diperoleh reaksi C s + 1/2Os g → CO g dengan ΔH = –110,5 kJ. Baca Juga Rumus Kadar Zat/Unsur dalam Suatu Senyawa/Larutan Diagram perubahan entalpi reaksi atau yang sering juga disebut dengan diagram tingkat energi menunjukkan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia. Pada diagram perubahan entalpi reaksi umumnya terdapat keterangan pereaksi, produk, dan bersar perubahan entalpi. Antara pereaksi dan produk dihubungkan oleh sebuah anak panah dan disertai keterangan nilai perubahan entalpi. Letak pereaksi pada diagram tingkat energi berada di pangkah anak panah. Sedangkan hasil reaksi produk berada di ujung arah anak panah. Arah anak panah pada reaksi eksoterm menuju ke bawah ΔH < 0, sedangkan pada arah anak panah pada reaksi endoterm menuju ke atas ΔH < 0. Dalam diagram tingkat energi dapat memuat persamaan reaksi untuk dua tahap atau lebih. Misalnya pada pembakaran metana CH4 untuk menghasilkan gas H2O dan kemudian pengembunan gas H2O untuk keadaan cair. Perubahan entalpi untuk reaksi CH4 g + 2O2 g → CO2 g + 2H2O l adalah ΔH1 = –980 kJ. Tahapan reaksi dapat terjadi dengan CH4 g + 2O2 g → CO2 g + 2H2O g dengan ΔH2 = –802 kJ, kemudian reaksi CO2 g + 2H2O g – CO2 g + 2H2O l dengan ΔH3 = –88 kJ. Perhatikan nilai perubahan entalpi pada diagram tingkat energi yang diberikan di atas. Bahwa nilai ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 di mana kondisi ini sesuai dengan pernyataan dalam Hukum Hess. Baca Juga Senyawa Hidrokarbon Alkana, Alkena, dan Alkuna Contoh Soal dan Pembahasan Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idshcool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Soal Diagram Perubahan Entalpi Reaksi Hukum Hess Perhatikan diagram entalpi reaksi berikut! Besarnya perubahan entalpi ΔH1 adalah ….A. +789,6 kJB. +347,6 kJC. +173,8 kJD. –394,8 kJE. –789,6 kJ Pembahasan Dari diagram perubahan entalpi reaksi yang diberikan dapat diperoleh beberapa informasi seperti beikut. 1 C s + 2O2 g → 2 CO2 g ΔH12 2 C s + 2O2 g → 2 CO g + O2 g ΔH2 = –221 kJ 3 CO g + O2 g → 2 CO2 g ΔH3 = –568,6 kJ Berdasarkan Hukum Hess di mana perubahan entalpi suatu rekasi hanya bergantung keadaan awal dan akhir. Atau dapat disimpulkan bahwa . Sehingga, persamaan perubahan entalpi yang sesuai dengan grafik energi yang diberikan adalah ΔH1 = ΔH2 + ΔH3. ΔH1 = ΔH2 + ΔH3ΔH1 = –221 kJ + –568,6 kJ= –221 kJ – 568,6 kJ = –789 kJ Jadi, besarnya perubahan entalpi ΔH1 adalah –789,6 kJ. Jawaban E Contoh 2 – Soal Diagram Perubahan Entalpi Reaksi Hukum Hess Sebuah pabrik membutuhkan SO3 untuk membuat asam sulfat. Pada rentang waktu tertentu, pabrik membakar batubara yang menghasilkan 12,8 gram SO2. Kalor yang dihasilkan dari oksidasi SO2 menjadi SO3 pada rentang waktu tersebut sebesar …. Ar S = 32; O = 16A. 99 kJB. 49,5 kJC. 26,4 kJD. 24,75 kJE. 19,8 kJ Pembahasan Perubahan entalpi pada reaksi yang berjalan 2 tahap atau lebih sama dengan jumlah perubahan entalpi dari setiap tahapannya Hukum Hess. Sehingga, dari diagram perubahan entalpi reaksi yang diberikan dapat diperoleh persamaan yaitu ΔH = ΔH1 + ΔH2. ΔH = ΔH1 + ΔH2ΔH2 = ΔH – ΔH1 ΔH2 = –396 kJ + –297 kJΔH2 = –396 kJ – 297 kJ ΔH2 = –99 kJ Diperoleh perubahan entalpi ΔH2 = –99 kJ, tanda negatif di depan bilangan menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi melepaskan kalor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalor yang dilepaskan pada reaksi SO2 g + 1/2 O2 g → SO3 g adalah 99 kJ untuk 1 mol SO2. Untuk menghitung kalor yang dilepaskan pada pembakaran batubara yang menghasilkan 12,8 gram SO2 perlu dihitung mol SO2 terlebih dahulu. Perhitungan untuk mendapatkan mol SO2 diberikan seperti cara berikut. Diperoleh jumlah mol untuk 12,8 gram SO2 adalah 0,2 mol. Diketahui bahwa perubahan entalpi yang dilepaskan untuk 1 mol SO2 adalah 99 kJ. Sehingga, perubahan entalpi atau kalor yang dilepaskan untuk 12,8 gram SO2 dapat diperoleh seperti perhitungan di bawah. Jadi, kalor yang dihasilkan dari oksidasi SO2 menjadi SO3 pada rentang waktu tersebut sebesar 19,8 kJ. Jawaban E Demikianlah tadi ulasan Hukum Hess pada cara menghitung ΔH dari diagram perubahan entalpi reaksi. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat! Baca Juga Reaksi Redoks Reaksi Reduksi dan Oksidasi Kompetensi Dasar Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm. Indikator Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi Membedakan sistem dan lingkungan Membedakan reaksi yang melepaskan kalor eksoterm dengan reaksi yang menerima kalor endoterm melalui percobaan Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi. Soal dan Pembahasan Soal 1 Dilaboratorium larutan HCl direkasikan dengan larutan KOH dalam sebuah tabung reaksi. Sistem dalam percobaan tersebut yaitu . . . . . A. Larutan HCl dan larutan KOH B. Laboratorium dan larutan HCl C. Tabung reaksi dan larutan HCl D. Tabung reaksi dan larutan KOH E. Laboratorium dan larutan KOH Pembahasan Sistem = bagian tertentu dari alam yang mendapat pusat perhatian Lingkungan = Segala seuatu yang berada diluar sistem Pada reaksi antara HCl dan KOH dalam tabung reaksi, yang ingin kita lihat atau perhatikan adalah apa yang akan terjadi jika kedua zat tersebut direkasikan. Berarti HCl dan KOH adalah sistem sementara tabung reaksi dan laboratorium tempat berlangsungnya reaksi adalah lingkungan. Note Dalam kimia, yang menjadi sistem umumnya selalu zat yang akan bereaksi. Jawaban A Soal 2 Suatu rekasi kimia digambarkan dengan diagram reaksi berikut. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi . . . . . A. eksoterm, karena = - B. eksoterm, karena = + C. eksoterm, karena = 0 D. endoterm, karena = - E. endoterm, karena = + Pembahasan Pada gambar saya beri nomor agar lebih mudh menjelaskannnya 1. keadaan awal rekasi reaktan entalpi reaktan 2. energi aktivasi yaitu energi minimum yang dibutuhkan oleh dua zat yang dapat bereaksi. 3. keadaan akhir reaksi produk entalpi produk Dari gambar terlihat bahwa entalpi rekatan entalpi produk sehingga H = Hp - Hr ==> H = + endoterm Jawaban E Soal 3 Salah satu ciri rekasi eksoterm adalah . . . . . A. terjadi penurunan suhu B. perubahan entalpi positif C. reaksi memerlukan kalor D. berlangsung tidak spontan E. Terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan Pembahasan Ciri - ciri rekasi eksoterm Adanya peningkatan suhu Entalpi produk lebih kecil dibandingkan dengan entalpi rekatan sehingga harga H = - Reaksi berlangsung spontan karena tidak menyerap energi, melainkan melepaskan energi/ kalor dari sistem ke lingkungan Jawaban E Soal 4 Pernyataan yang benar tentang persamaan termokimia CaCO3s ==> CaOs + CO2g H = + 435 kJ adalah . . . . A. kalor pembentukan CO2 sebesar - 435 kJ B. kalor pembakaran 2 mol CaO sebesar - 870 kJ C. Pada pemebentukan CaCO3 diperlukan kalor sebesar 435 kJ D. dalam penguraian 1 mol CaCO3, 435 kJ kalor mengalir dari lingkungan ke sistem . E. dalam pembentukan 1 mol CaO, 435 kJ kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Pembahasan Reaksi CaCO3s ==> CaOs + CO2g H = + 435 kJ Dari reaksi diatas dapat diambil beberapa kesimpulan Reaksi diatas tergolong kedalam rekasi penguraian karena menguraikan senyawa kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana CaO dan CO2 Jumlah CaCO3 yang diuraikan adalah 1 mol lihat koefisien reaksi, jika 1 berarti satu mol, 2 berati dua mol dan seterusnya Dari data perubahan entalpi yang bernilai +, dapat diketahui bahwa reaksi tergolong endoterm dimana untuk menguraikan 1 mol CaCO3 dibutuhkan jalor sebesar 435 kJ karena energi mengalir dari lingkungan ke sistem = reaksi membutuhkan kalor Jawaban D Soal 5 Perhatikan gambar berikut! Terjadinya rekasi endoterm ditunjukkan oleh gambar nomor . . . . . A. 1 dan 2 B. 1 dan 4 C. 3 dan 4 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 Pembahasan Ciri - ciri rekasi endoterm Terjadinya penurunan suhu umumnya Entapi produk lebih besar dibandingkan dengan entalpi reaktan sehingga harga H = + Reaksi berlangsung tidak spontan karena sistem menyerap energi dari lingkungan , baru kemudian reaksi dapat berlangsung, dengan kata lain reaksinya membutuhkan kalor Pada soal diatas, disinggung ciri cir reaksi endoterm jika dilihat dari perubahan suhu, dimana umumnya reaksi endoterm menunjukkan perubahan suhu. Jadi gambar yang termasuk reaksi endoterm adalah 1 dan 2. Soal 6 Perhatikan persamaan reaksi kimia berikut !Ks + Mns + 2O2g ==> KMnO4s Hf0 = -827 kJ/mol Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, grafik yag menunjukkan proses reaksinya adalah . . . . . Pembahasan Reaksi Ks + Mns + 2O2g ==> KMnO4s Hf0 = -827 kJ/mol Untuk membuat grafik kita tentukan terlebih dahulu Reaktan = Ks + Mns + 2O2g Produk = KMnO4s Arah panah reaksi dari reaktan ke produk jadi option B, C dan D adalah salah, karena arah panah reaksi tidak sesuai dengan persamaan reaksi yang diberikan H reaksi = Negatif - artinya entalpi produk lebih kecil dibandingkan dengan entalpi reaktan > Grafik yang sesuai dengan ciri ciri diatas adalah yang A. Jawaban A Soal 7 Diagram entalpi pembakaran glukosa sebagai berikut Pernyataan yang benar mengenai jenis reaksi tersebut adalah . . . . A. Reaksi eksoterm karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem B. Reaksi eksoterm karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan C. Reaksi endoterm karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan D. Reaksi endoterm karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem E. reaksi eksoterm karena tidak terjaddi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan. Pembahasan Dari diagram pada soal bisa kita dapatkan kesimpulan. 1. Arah panah reaksi dari C6H12O6 ke CO2 + H2O , berarti reaktan = C6H12O6, dan produk = CO2 dan H2O. 2. entalpi reaktan lebih besar dibandingkan dengan entalpi produk > sehingga H reaksi = Hp - Hr = - Dari ciri ciri diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa reaksi tergolong eksoterm dimana kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Soal 8 Reaksi pembakaran gas hidrogen ditunjukkan dengan persamaan termokimia sebagai + 1/2O2g ==> H2Og H = -287,3 kJ Apabila reaksi mebutuhkan 20 gram oksigen, kalor yang dihasilkan sebanyak . . . . kJ. A. - 718,25 B. - 287,30 C. - 143,65 D. + 287,30 E. + 718,25 Pembahasan Reaksi pembakaran gas hidrogen H2g + 1/2O2g ==> H2Og H = -287,3 kJ Agar lebih mudah koefisien 1/2 pada kita hilangkan dengan cara mengali koefisien semua zat yang ada pada persamaan reaksi diatas termasuk harga nya dengan 2, hasilnya 2H2g + O2g ==> 2H2Og H = - 574,6 kJ Dari reaksi kita bisa lihat bahwa untuk mebakar 2 mol dilepaskan kalor sebesar 574,6 kJ. Jika pada saat reaksi oksigen yang dibutuhkan adalah 20 gram, maka n O2 = gr/ Mr = 20 / 32 = 0,625 mol n H2 yang bereaksi = 2 x n = 2 x 0,625 = 1,25 mol Pada pembakaran 1,25 mol dilepaskan kalor H = 1,25 mol . - 574 = - 718,25 kJ Jawaban A Soal 9 Perhatikan gambar berikut ! Peristiwa yang merpuakan reaksi endoterm adalah . . . . . A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 3 dan 5 Pembahasan Reaksi endoterm adalah reaksi yang umumnya melihatkan terjadinya penurunan suhu. Dari gambar jelas yang mengalami penurunan sushu adalah gambar nomor 3 dan 4 Jawaban D Soal 10 Persamaan temrokimia reaksi pembentukan gas hidrogen bromida ditunjukkan dengan reaksi + Br2g ==> 2HBrg H = - y kJ Beberapa pernyataan tentang reaksi tesebut dalah sebagai berikut. 1. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm 2. Kalor dilepaskan ketika molekul HBr terbentuk 3. Pada pembentukan 2 mol gas HBr dilepaskan kalor sebesar y kJ 4. Diperlukan kalor untuk memutus ikatan hidrogen dan brom Pembahasan Persamaan termokimia H2g + Br2g ==> 2HBrg H = - y kJ Dari reaksi didapatkan kesimpulan Reaksi tergolong eksoterm karena H reaksi bertanda negatif Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan adanya pelepasan kalor saat terjadinya reaksi Jumlah HBr yang dibentuk adalah 2 mol dengan melepas kalor sebesar y kJ Jika reaksinya dibalik, maka ini adalah reaksi penguaraian molekul HBr yang tergolong reaksi endoterm. reaksinya 2HBr ==> H2 + Br2 H = +y kJ/mol Dimana untuk menguraikan 2 mol HBr memutus ikatan H dan Br pada molekul HBr dibutuhkan kalor H = + sebesar y kJ/mol Jawaban E Dengan pembahasan diatas, kalian pasti sudah mengerti apa yang dimaksud dengan sistem, lingkungan, reaksi eksoterm, reaksi endoterm, persamaan termokimia, membuat grafik diagram tingkat energi reaksi dan perubahan entalpi. Orang yang belajar adalah orang mampu mengaplikasikan ilmunya untuk menjawab soal soal lain berkaitan dengan konsep yang ia pelajari. Berikut saya berikan 5 buah soal essay sebagai tambahan untuk kalian bisa belajar dan lebih paham tentang materi ini Soal 1 Diketahui persamaan termokimia berikut ini CaC2s + 2H2Ol ==> CaOH2s + C2H2g H = + Apabila reaksi tersebu berada dalam gelas beaker 500 mL, sebutkan a. Sistemnya b. Lingkungannnya c. Diagram tingkat energinya d. Perpindahan kalornya Soal 2 Jelaskan yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm disertai 2 buah contoh masing masingnya! Soal 3 Tentukan reaksi reaksi berikut termasuk reaksi eksoterm atau endoterm!A. 2Cs + H2g ==> C2H2 H = -225 kJB. N2O4g ==> 2NO2g H = -58 kJC. HClaq + NaOHaq ==> NaClaq + H2Ol H = + 56 kJD. Ss + O2g ==> SO2g H = + 306 kJE. N2g + 2H2g ==> 2NH3g H = + 92 kJ Soal 4 Perhatikan diagram tingkat energi berikut! Berdasarkan diagram tingkat energi tersebut tentukan jenis reaksinya! Soal 5 Sebanyak 1 mol padatan perak bereaksi dengan 1/2 mol gas klorin membentuk 1 mol perak klorida. Pada reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 127 kJ. a. Tentukanlah jenis reaksi pada reaksi tersebut b. Tuliskanlah persamaan termokimianya! Terimakasih sudah membaca dan berkomentar apada postingan ini. Jangan lupa dishare ya.....dan baca juga turorial menjawab soal materi lainnya di blog ini.....

berdasarkan diagram reaksi tersebut termasuk reaksi